Dari Rakerda DPD Perbarindo Bali 2024, Peluang BPR Biayai Petani

Hotel hotel besar di Bali kesulitan mencari suplayer, petani petani sayuran di Bali yang secara kontinyu bisa mensuplay kebutuhan hotel, ini kesempatan bagi BPR. Hal tersebut disampaikan mantan kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, yang menjadi salah satu narasumber dalam seminar dan rakerda (rapat kerja daerah) DPD Perbarindo Bali 2024 yang silenggarakan di hotel Prama Sanur Bali pada Jumat 15 Maret 2024.
Trisno Nugroho menyebutkan bahwa ekonomi Bali ditopang sebagian besar dari sektor Pariwisata, “Bali itu pariwisatanya hanya di tiga Kabupaten Kota “yaitu Badung, Denpasar dan Gianyar yang lainnya itu, potensinya ada di pertanian, semua PDRB nya, kontribusinya, pilarnya itu semua di pertanian. Tabanan, Bangli, Karangasem, Jembrana, Buleleng, Klungkung itu semua di pertanian, tetapi kita tidak bisa munsuplai hotel yang banyak sekali di Bali, dan ini kesampatan BPR-BPR untuk membantu petani di Bali” jelasnya.
Trisno Nugroho menambahkan bahwasanya hotel hotel besar di Bali diwajibkan untuk menggunakan produk petani lokal “Kenapa, karena internaional standar mewajibkan hotel-hotel besar itu untuk melakukan local value chane menggunakan produk produk petani petani lokal” paparnya. “Mereka (hotel besar :red) kesulitan mencari suplayer, petani petani sayuran di Bali yang secara kontinue” tambahnya lagi. (D.Wijaya)