Perbaikan Kualitas Kredit untuk menekan CKPN: Jual AYDA

Kemampuan memobilisasi dana pihak ketiga (DPK): tabungan dan deposito BPR-BPR yang berada di wilayah kerja Bali Utara (Singaraja) hingga akhir Desember 2024 mampu tercapai Rp1,37 triliun dari tujuh (7) BPR yang ada di Kabupaten Buleleng.

Sementara itu, dana antar bank aktiva (ABA) yang tersimpan disejumlah bank umum, lembaga keuangan lainnya mencapai Rp986 milyar. Bila dibandingkan dengan DPK, dana yang tersimpan di ABA tersebut mencapai angka 72% lebih.

Ketua DPK Perbarindo Bali Utara, Ari Padmini menjelaskan, “kalau kami, melihat kondisi BPR Bali utara secara umum, angka loan to deposit ratio nya rendah, fokus kami kedepan adalah untuk mengejar pertumbuhan kredit melalui berbagai sektor, dan berusaha untuk menyelesaikan kredit kredit bermasalah” ujarnya.

Sampai dengan akhir tahun 2024, BPR yang ada di wilayah Bali Utara mencatat agunan yang diambil alih (AYDA) bank mencapai Rp103,3 milyar lebih. Ditanya soal AYDA ini, Ari Padmini yang juga menjabat Direktur Utama BPR Nusamba Kubutambahan menyampaikan “kami juga berusaha mencari jalan untuk menjual AYDA, agar segera selesai dan tidak menggerus modal BPR” jelasnya.

“Disamping itu, untuk meningkatkan pendapatan, penyelesaian kredit bermasalah juga penting, perbaikan kualitas kredit untuk menekan CKPN” tambahanya lagi. / D.Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *