Era Digital: Content Writer Pegang Peran Penting

Profit center vs Cost Center
Edialnya, setiap pegawai yang bekerja di suatu perusahaan harus mampu memberikan kontribusi yang positif kepada perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini tidak berlebihan, karena tujuan perusahaan, tujuan manajemen mempekerjakan pegawai adalah untuk dapat membantunya mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Kontribusi positif seorang pekerja salah satunya diukur dari portofolio, kinerja yang ditunjukkan pegawai pada perusahaan. Setiap dari kita (pegawai) melakukan tugas sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Setiap dari kita (pegawai) mempunyai “nilai” yang dapat diukur, apakah menjadi bagian dari pegawai yang menguntungkan perusahaan (profit center) atau malah sebaliknya menjadi bagian dari yang menggerogoti perusahaan (cost center). Pegawai yang berada dalam kategori profit center, pada umumnya di jaga oleh pemimpinnya untuk tetap loyal dan terus berkontribusi positif kepada perusahaan, sebaliknya cost center diminta mundur teratur atau di mundurkan manajemen.
Untuk menjadi bagian dari profit center, seorang pegawai tidak cukup hanya bekerja memenuhi standar, job description semata, tetapi juga mampu memposisikan dirinya sebagai pegawai yang dibutuhkan perusahaan, menjadi pekerja yang diperhitungkan dalam setiap proses bisnis, banyak diminta terlibat dalam pengambilan keputusan-keputusan penting manajemen.
Jadilah Content Writer
Barangkali tidak terlalu penting manakala pegawai hari ini masuk kedalam bagian dari profit center or cost center, lebih-lebih pegawai masih tergolong yunior. Karena, peran manajemen khususnya pemimpin perusahaan sangat dominan untuk membentuk pegawai, apakah hasil supervisinya itu menjadikan pegawai ada pada profit or cost center. Menjadi tugas pemimpin untuk menjadikan pegawainya ada pada on the right man on the right place.
Sambil menunggu pemimpin merancang on the right man on the right place, tidak ada salahnya secara mandiri setiap pegawai mampu meyakinkan dan mengupayakan dirinya sendiri menjadi bagian dari profit center. Pegawai harusnya punya komitment, menggunakan: pengetahuan, ketrampilan dan loyalitasnya untuk diberikan kepada perusahaan layaknya dia sebagai pemilik perusahaan (sence of belonging).
Bila, sence of belonging itu belum ada dilaku pegawai, apalagi keberadaannya dinilai menjadi bagian cost center, sebaiknya pegawai bersangkutan mulai berbenah, keluar dari kebiasaan semula, belajar mengembangkan diri sekaligus mengembangkan bisnis sebagai content writer di tempat kerja saat ini.
Kini jaman digital, profesi content writer ditempat kerja sendiri menjadi trend, semakin dibutuhkan manajemen, profesi yang semakin diminati perusahaan. Seorang content writer menjadi satu bagian penting, dapat membantu mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kepribadian pegawai sendiri, pada saat yang sama mampu menumbuhkan rasa sence of belonging pegawai kepada perusahaan tempatnya bekerja.
Tugas seorang content writer tidak hanya terbatas pada menulis berita, tetapi juga mencakup berbagai aspek lain yang mendukung strategi pemasaran digital, mereka bertanggung jawab untuk menyusun rencana, membuat berbagai macam konten untuk keperluan pengembangan bisnis dan perusahaan. Mereka juga bertugas mengkomunikasikan value, produk, layanan perusahaan dalam bentuk: informasi, cerita, atau konten lain yang informatif dan menarik pelanggan dan masyarakat. Content writer dapat memanfaatkan platform media sosial: website, Blog, twiter, tiktok, instagram dan lainnya untuk keperluan bisnis. D/Wijaya